Keluarga merupakan komunitas pertama dan utama dalam pendidikan seorang anak. Penerusan nilai-nilai dan kebiasaan baik dilakukan pertama kali di dalam keluarga. Orangtua berperan penting mendidik anak-anak di dalam keluarga.
Sayangnya, kata Muhadjir (Mendikbud), orangtua saat ini pada umumnya tidak memiliki banyak waktu untuk mendidik anak. Fenomena orangtua bekerja di kota-kota besar membuat anak seakan-akan dititipkan proses pendidikannya pada sekolah.
Waktu orangtua bertemu dan berkomunikasi dengan anak cenderung sangat terbatas. Tak hanya itu, kemajuan teknologi juga memicu orangtua lebih sibuk dengan gadget daripada bermain bersama anak.
Bahkan, dia melanjutkan, sebagian orangtua yang merasa bersalah karena tak memiliki banyak waktu bagi anak justru menghadiahi anak dengan gadget. Padahal, tak serta merta gadget berdampak positif bagi anak. "Proses sosialisasi anak berpotensi terbatas," ujarnya.
Kebijakan pemerintah menerapkan lima hari sekolah tak lepas dari fenomena itu. Dalam sepekan, anak bisa memiliki dua hari bersama orangtua jika sekolah berlangsung hanya lima hari. "Dua hari dalam sepekan menjadi hari keluarga. Itulah saatnya keluarga berperan optimal mendidik anak," katanya.
Pemerintah juga berencana menerapkan eduparenting bagi orangtua yang anaknya mulai bersekolah. Program pendidikan keorangtuaan akan diberikan di awal tahun ajaran dalam bentuk diskusi atau seminar. "Eduparenting juga bisa dimasukkan dalam materi pendidikan pra-perkawinan yang diatur oleh Kementerian Agama," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar