Jumat, 23 Desember 2016



Alhamdulillah... belum genap satu tahun berdiri SMP MBS Prof. Hamka berhasil menjadi Peringkat 4 lomba Story Telling dalam ME-CONFEST 2016 yang diselenggarakan di Sidoarjo 19-20 Desember 2016. Muhammadiyah Education Conference and Festival (ME-CONFEST) merupakan media mengembangkan talenta putra putri Muhammadiyah pada bidang seni, olah raga, dan budaya dengan pola kompetisi. Pada tahun 2016 ini jumlah peserta di atas 3000 dengan skala kepesertaan dari seluruh Indonesia.

Sabtu, 17 Desember 2016

Pendaftaran siswa/santri baru SMP MBS PROF HAMKA Tahun Pelajaran 2016/2017 untuk Gelombang 1 tanggal 1 November 2016 - 5 Januari 2017. Uang pendaftaran Rp. 100.000,-
Dengan berada di Pondok Pesantren anak bisa lebih fokus dalam belajar agama maupun ilmu umum lainnya, dikarenakan di ponpes tidak ada televisi, santri tidak memegang HP, sehingga insyaallah jauh dari hal-hal negatif yang berasal dari media massa maupun media sosial.

Rabu, 30 November 2016

Kegiatan Bulanan santri

KAMI KOMPAK, KAMI HEBAT
Kegiatan bulanan dari kami untuk para santri adalah refresing:
-OUTBOUND (SETIAP BULAN)
-RENANG
-VOLLY
-FUTSAL
-BADMINTON



Kegiatan tsb seringkali kami lakukan setiap hari libur yaitu Jum'at sehingga para santri bisa me-refresh diri mereka.  Selain kegiatan tsb diatas kami pun juga memberikan kesempatan santri untuk mengikuti ekstrakurikuler. Jadi selain cakap dalam hal akademik, para santri juga berprestasi dibidang non-akademik :) :)
#smpmbsprofhamka

Rabu, 23 November 2016

Kegiatan Muhadloroh

Latihan Muhadlaroh 
Pondok Pesantren MBS Prof Hamka Kota madiun memberikan wadah pengembangan santri dalam mengembangkan potensinya dalam kecakapan dalam memyampaikan buah pikiran.  merespon hal tersebut dengan mengadakan sebuah kegiatan dimana setiap santri bisa belajar, berlatih, dan membiasakan diri untuk tampil atau berbicara didepan umum. Kegiatan yang dilakukan selama dua kali dalam seminggu yaitu waktu pembelajaran aktif disekolah secara perkelas dan bakda isya di hari kamis secara bersama dengan istilah muhadhoroh. Kegiatan muhadhoroh diisi dengan latihan MC/ pembawa acara dan Khutbah/ Pidato,  disamping kegiatan rutin diatas juga dilatih dan dibiasakan untuk menguasi teknik-teknik dalam bidang moderator, trainer, khotib jum’at, beragam jenis sambutan dll.

Program pelatihan moderator, trainer, khotib jum’at, dan beragam jenis sambutan dikembangkan dengan pertimbangan paradigma dimasyarakat yang menuntut Santri bisa lebih cepat tanggap dan berbaur manakala berinteraksi dengan individu lain yang ada dalam kelompok sosialnya. Selain itu seorang santri biasanya akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sekitarnya untuk menjadi ketua/ pemimpin dalam beragai macam kegiatan. Seperti panitia kegiatan forum pengajian pemuda dan kegiatan-kegiatan lainnya. Jika hal ini dipersiapkan sejak awal tentu harapannya akan membuat Santri bisa lebih siap dan tidak gentar ketika tugas itu benar-benar diamanahkan kepada pundak mereka kelak.

Kegiatan muhadhoroh dilakukan dalam tiga bahasa; Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.di waktu yang sama secara bergantian dan diselingi tasliyah ( hiburan/ Nasyid dll)
Pidato nantinya akan ditampilkan setelah MC membuka kegiatan, pembacaan ayat suci al Qur’an dan sambuatan dari ustadz pembimbing. Setelah pelaksanaan pidato selesai akan ada al istinbath (penarikan kesimpulan) dari audiens yang ditunjuk oleh MC. Audiens yang ditunjuk nantinya akan menyampikan isi dari pidato yang baru disampaikan, tentunya dengan menggunakan bahasa yang juga disesuaikan dengan jadwal pada malam itu. Dengan cara ini setiap audiens akan semakin tertuntut untuk bersungguh-sungguh memperhatikan setiap Santri lain yang tampil didepan.Bagian akhir muhadhoroh akan diisi dengan  irsyaddat (evaluasi) oleh ustadz pembimbing. dan I’laanat (pengumuman) dari ketua kelompok  untuk menentukan santri yang akan tampil pada muhadhoroh selanjutnya.

Setiap pelaksanaan muhadhoroh, seorang Santri dituntut untuk bisa menguasai podium dan tidak mempermalukan dirinya sendiri didepan para audiens yang hadir menyaksikan. Maka secara otomatis Santri yang mendapatkan tugas menjadi pengisi acara akan dengan sungguh-sungguh menyiapkan materi dan mentalnya. Walaupun dengan bermacam kegiatan lain yang juga dituntut untuk diselesaikan. Adapun Santri yang bertugas menjadi audiens bisa belajar memberikan pendapat dan tanggapan seputar materi yang disampaikan oleh rekan Santrinya.

Pada akhirnya kita bisa menyatakan bahwa kegiatan muhadhoroh tidak hanya bermanfaat dalam kegiatan kepondokan saja. Muhadhoroh juga bisa membantu mewujudkan membentuk karakter santri yang berani, tegas, menghargai pendapat orang lain, tanggap terhadap perubahan dan bekerja dibawah tekanan. Manusia adalah makhluk pembelajar dan pihak Pondok sangat berharap Santri yang memiliki keterampilan atau mengikuti kegiatan muhadharah dengan baik, akan menjadi modal awal baginya untuk terjun ke masyarakat. Apabila keberanian dan kemampuan yang dijalankan lewat kegiatan muhadhoroh ini dikembangkan dengan baik, maka akan semakin mendorong seorang santri untuk bisa mewujudkan cita-cita agungnya, yaitu menjadi Santri yang bangga akan kesantriannya dan menjadi Santri yang kesantriannya pantas untuk dibanggakan.